Menemukan Masalah Penelitian: Panduan Praktis untuk Mahasiswa

Pernah nggak sih, kamu duduk di depan laptop selama dua jam cuma untuk menatap layar kosong? Mau mulai proposal, tapi bingung: "Apa sih yang mau kuteliti?"

Tenang, kamu tidak sendiri. Bahkan peneliti senior pun kadang stuck di tahap ini. Menemukan masalah penelitian bukan cuma soal “ada yang salah”, tapi lebih kepada:

“Apa yang belum dijawab, belum dijelaskan, atau perlu diperbaiki dari pengetahuan yang sudah ada?”

Nah, dalam artikel ini, kita akan kupas tuntas cara menemukan masalah penelitian yang tepat—dan tentunya, disetujui dosen pembimbing.

Kenapa Masalah Penelitian Itu Penting?

Sederhananya begini: kalau kamu salah memilih masalah penelitian, maka seluruh skripsimu bisa ngambang kayak pelampung di laut.

Masalah penelitian adalah pondasi dari seluruh karya ilmiah. Semua bab—dari tinjauan pustaka, metode, sampai kesimpulan—dibangun di atas masalah tersebut.

Bayangkan kamu ingin bangun rumah. Masalah penelitian itu seperti memilih tanahnya. Tanah yang kuat = rumahnya kokoh. Tanah yang rapuh = rumahmu bisa roboh (atau revisi terus-menerus. Ouch!).

Ciri-Ciri Masalah Penelitian yang Baik

Sebelum masuk ke cara mencarinya, kita bahas dulu: Apa sih ciri masalah penelitian yang worth-it?

  • Spesifik dan terfokus – Jangan terlalu luas kayak “Masalah Pendidikan di Indonesia”. Itu bisa jadi tema disertasi nasional.
  • Mengandung unsur kebaruan (novelty) – Ada nilai tambah. Minimal, kamu membawa perspektif atau konteks baru.
  • Didukung oleh referensi yang cukup – Jangan memilih topik yang tidak bisa kamu temukan literaturnya.
  • Layak diteliti secara akademis – Masalahnya jelas, bisa diukur/dideskripsikan, dan sesuai bidang ilmu.
  • Bisa diteliti dengan sumber daya yang kamu miliki – Jangan mimpi bikin riset AI kalau belum paham Python, ya.

Cara Menemukan Masalah Penelitian (Langkah Demi Langkah)

Langkah 1: Mulai dari minatmu sendiri

Brian Dean selalu bilang: “Start with what you’re passionate about. But validate it.” Nah, coba jawab ini:

  • Topik apa yang bikin kamu semangat belajar?
  • Mata kuliah mana yang kamu suka banget?
  • Isu sosial apa yang kamu peduli?

Tips: Jangan kejar topik yang lagi trend saja, tapi kamu gak ngerti apa-apa. Itu jebakan!

Langkah 2: Lakukan Literature Scanning

Tujuannya:

Melihat apa yang sudah diteliti, dan di mana celahnya (gap penelitian).

Gunakan kata kunci spesifik di Google Scholar. Cek juga bagian “Saran Penelitian Selanjutnya” di jurnal atau skripsi. Di situlah penulis biasanya mengungkapkan masalah-masalah yang belum tuntas.

Langkah 3: Ubah "Keresahan" jadi Rumusan Masalah

Setelah kamu nemu topik dan celahnya, sekarang tinggal merumuskannya sebagai pertanyaan penelitian.

Contoh:
Keresahan: Banyak mahasiswa suka overthinking dan sulit fokus belajar.
Masalah penelitian: “Bagaimana pengaruh teknik mindfulness terhadap konsentrasi belajar mahasiswa semester akhir?”

Langkah 4: Konsultasi dengan Dosen Pembimbing

Jangan tunggu semuanya sempurna dulu. Justru, konsultasi awal bisa menyelamatkan kamu dari riset yang “nggak direstui”.

Tunjukkan topik minatmu, beberapa referensi, dan rumusan masalah sementara. Dosen akan bantu mengerucutkan agar lebih fokus dan feasible.

5 Contoh Masalah Penelitian Mahasiswa (Untuk Inspirasi Cepat!)

  • Komunikasi Digital: Bagaimana pengaruh penggunaan emoji dalam komunikasi antar mahasiswa terhadap pemahaman pesan?
  • Pendidikan: Apa tantangan guru PAI dalam mengintegrasikan nilai-nilai Al-Qur’an dalam pembelajaran daring?
  • Kesehatan Mental: Bagaimana hubungan antara waktu screen time dan tingkat kecemasan pada mahasiswa selama UAS?
  • Sosiologi: Apa faktor yang memengaruhi tren self-diagnose di kalangan Gen Z?
  • Ekonomi Digital: Apa motivasi mahasiswa menjadi dropshipper di tengah ekonomi digital saat ini?

Tools & Sumber yang Bisa Kamu Gunakan

  • Google Scholar – buat cari artikel jurnal
  • Perpustakaan Kampus – akses skripsi senior dan karya dosen
  • Zotero / Mendeley – manajemen referensi biar gak kewalahan
  • Diskusi Teman Sebaya – kadang temanmu punya insight yang tak kamu duga

Penutup: Masalah Penelitian = Langkah Pertama Menuju Karya Besar

Jangan terlalu perfeksionis saat mencari masalah penelitian. Yang penting adalah mulai dulu, eksplorasi, dan terus gali.

“Masalah penelitian bukan hal yang harus ditemukan dengan stres, tapi dengan rasa penasaran.”

Kamu sedang membangun jembatan pengetahuan—dan masalah penelitian adalah batu pertamanya.

Selamat mencari, selamat meneliti! 🎓🔥

Komentar