Strategi pembelajaran Jigsaw dinilai dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Untuk memahami lebih seluruh penjelasan ini, terlebih dahulu untuk memahami tentang Strategi Pembelajaran, kemudian pelajari tentang Pembelajaran Kooperatif. Itu karena Jigsaw adalah salah satu jenis dari pembelajaran Kooperatif.
Pengertian Strategi Pembelajaran Jigsaw
Strategi pembelajaran Jigsaw adalah salah satu pendekatan pembelajaran kooperatif yang dikembangkan oleh ahli psikologi sosial, Elliot Aronson.
Dalam metode ini, materi pelajaran dibagi menjadi bagian-bagian kecil, dan setiap siswa menjadi ahli dalam satu bagian tersebut. Setelah itu, siswa yang ahli dalam bagian yang berbeda berkumpul dalam kelompok baru di mana setiap anggota kelompok menjadi ahli dalam bagian yang berbeda. Mereka saling mengajar satu sama lain, sehingga setiap anggota kelompok menjadi ahli dalam semua bagian materi.
Langkah-Langkah Pembelajaran Jigsaw
Beberapa strategi dalam pembelajaran Jigsaw meliputi:
- Membagi siswa menjadi kelompok kecil yang dibagi secara acak.
- Setiap kelompok akan berada di sebuah "negara" yang berbeda, seperti Amerika Serikat, Jepang, atau Perancis.
- Masing-masing "negara" akan memiliki sumber daya yang berbeda, seperti siswa yang berpengalaman dalam suatu bidang atau memiliki keahlian yang berbeda.
- Setiap kelompok harus mencapai tujuan tertentu untuk menghidupkan "negara" mereka, seperti menghasilkan barang, layanan, atau jasa.
- Kelompok akan berkumpul dalam sesi kelompok yang berbeda, di mana mereka akan berinteraksi dengan kelompok lain untuk mengambil sumber daya yang diperlukan.
Metode Jigsaw memendorong kerja sama, komunikasi, dan tanggung jawab bersama di antara siswa. Hal ini juga memungkinkan setiap siswa untuk merasa penting dan bertanggung jawab atas pemahaman mereka terhadap materi. Dengan demikian, metode ini dapat meningkatkan keterlibatan siswa, mempromosikan pemahaman yang mendalam, dan mengembangkan keterampilan sosial mereka.